SENI KRIYA DAN DESAIN

 

NAMA : I Gede Sadwika

NIM     : 2002071005 

Pengertian Seni Rupa



Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titikgarisbidangbentukvolumewarnatekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan, proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan, sedangkan seni rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya. Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2 yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni rupa 3 dimemnsi yang memiliki panjang lebar serta ruang.

Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.seni rupa terbagi menjadi dua bagian yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan.

Sejarah Seni Rupa

Seni rupa adalah jenis seni yang telah ada sejak masa prasejarah periode Acheulian. Ditandai dengan adanya patung Venus dari Berekhat Ram (230.000 -700.000 sebelum masehi) dan juga patung Venus dari Tan-Tan (200.000 – 500.000 sebelum masehi). Ada juga hasil lukisan di gua Chauvet (30.000 sebelum masehi).

Beranjak pada era Mediterania kuno, juga termasuk di dalamnya adalah budaya Romawi, Yunani dan Bizantium, juga era seni Carolingian, Ottonian, Romawi sera gothic pada abad pertengahan, masyarakat menganggap bahwa seniman adalah profesi yang butuh ketrampilan. Hingga pada masa Renaisans, profesi ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi karena menerapkan apa itu pentingnya unsur ‘seni desain’.

Sekolah seni rupa pertama berdiri pada abad ke 16, dan memberikan ruang bagi orang yang ingin menekuni dan belajar menjadi seniman profesional. Dua akademi yang paling awal ada adalah Academy of the Art of Design yang berlokasi di Florence dan Akademi Reni Rupa Roma. Kedua instusi ini memberikan pengajaran mengenai jenis seni yang masih sangat tradisional pada era itu. Materi yang diberikan berdasar pada prinsip-prinsip seni Renaisans, yang memiliki materi pelajaran, bentuk, makna, komposisi dan lain sebagainya.

 

Cabang dan Macam Seni Rupa

 

Seni Rupa Terapan

Versi lain dari seni rupa adalah seni rupa terapan. Seni jenis ini merupakan hasil karya seni rupa yang bukan hanya dinikmati keindahannya, namun juga fungsinya untuk kehidupan sehari-hari. Walaupun dinikmati kegunaannya, bukan berarti seni rupa terapan tidak mementingkan estetika yang baik. Hasil karya dari seni rupa terapan lebih cenderung mengarah pada nilai praktisnya dalam pemakaian maupun bentuk visual. Jika kalian sering melihat iklan reklame, ilustrasi atau arsitektur bangunan yang bagus, maka itulah hasil dari seni rupa terapan.

 

Seni Rupa Murni

Ada pula cabang seni rupa lain yang dinamakan seni rupa murni (fine art). Berbeda dengan seni rupa terapan, seni rupa murni lebih mementingkan estetika dan pesan yang terkandung dalam sebuah karya seni yang indah. Hasil dari seni rupa murni dibuat semata mata hanya untuk dinikmati keindahannya saja. Sehingga pencipta dan penikmat lebih memanfaatkannya untuk kepuasan psikis dan cenderung memiliki makna tertentu yang mendalam. Jika kalian sering melihat lukisan dan patung, maka itulah yang dinamakan hasil dari seni rupa murni.

 

 

 

 

 

Unsur-unsur Seni Rupa

Jadi dalam semua karya seni mempunyai beberapa unsur yang membangunya tidak lupa halnya dengan karya seni rupa. Ada banyak sekali elemen yang membangun sebuah perwujudan dari karya seni rupa itu sendiri.

Jika dilihat sekilas salah satu cabang seni ini merupakan salah satu seni yang sederhana, tapi dalam kesederhanaan tersebut mencakup banyak unsur didalamnya.

Apa fungsi dari unsur tersebut ? Unsur ini berfungsi sebagai salah satu media yang memudahkan indra kita untuk menikmati keindahanya, serta mandapatkan kesan dari karya seni tersebut.

Berikut ini penjelasan lengkap terkait unsur-unsur seni rupa:

1. Titik


(rifqirasyad.blogspot.com)

Unsur yang pertama dalam sebuah karya seni ini adalah titik. Tutik adalah salah satu elemen atau zat yang bisa di istilahkan paling dasar dalam seni rupa.

Dalam pembuatan unsur titik ini bisa dilakukan dengan variasi jarak yang berbeda yaitu jarak sempit atau dengan jarak lebar dari titik itu sendiri. Dari perpaduan unsur titik dan dengan berbagai variasi warna.

Dari penggabungan tersebut bisa menjadikan sebuah karya seni yang elok dan bagus. Basanya teknik penggunaan titik dan perpaduan warna ini disebut dengan teknik Pointilisme.

2. Warna


(pixabay.com)

KIta sudah mengetahui bahwa peran serta warna dalam sebuah seni merupakan hal yang mempengaruhi keindahan, serta bisa memberikan sebuah kesan yang menyejukan terhadap seorang penikmat seni.

Bukan hanya itu saja warna sendiri juga membawakan bentuk pesan ekspresif sang seniman kepada para penikmat karya seni, serta menjadikan karya seni dari seorang seniman tersebut lebih hidup.

Dalam kaidah warna sendiri memiliki beberapa teori, teori tersebut terdiri dari teori warna 7 spektrum warna dan teori pigmen warna.

Berikut ini penjelasan dari unsur warna dalam karya seni rupa.

  • Warna Primer
    Warna Primer merupakan sebuah kesatuan warna induk yang menjadi warna asli dan tidak tercampur dengan warna-warna yang lain. Dalam warna sekunder ini hanya 3 tiga warna yaitu : merah, kuning, dan biru.
  • Unsur Warna Sekunder
    Warna sekunder ini dihasilkan dari pencampuran dua warna primer sehingga membentuk warna baru.
  • Warna Tersier
    Unsur warna tersier tercipta dari pencampuran aneka jenis warna dari waran sekunder dengan warna sekunder, maupun warna sekunder dengan warna primer.
  • Warna Analogus
    Pengertian dari warna analogus ii merupakan sebuah deretan warna yang terletak berdampingan dalam satu lingkaran atau juga bisa berdekaran.
    Contohnya warna kuning menuju warna hijau.
  • Unsur Warna Komplementer
    Warna komplementer merupakan warna yang letakknya bersebrangan yang di bentuk dalam satu lingkaran warna dan berwarna kontras.
    Contohnya warna hijau dengan merah, warna ungu dengan kuning.

3. Unsur Seni Rupa Bentuk


(hidupsimpel.com)

Bentuk merupakan salah satu perwujudan nyata dari sebuah karya, asal mulanya bentuk atau karya ini adalah pergabungan antara beberapa bidang menjadi satu. Dalam seni rupa sendiri unsur bentuk di bagi menjadi 2 yaitu form dan shape.

Shape adalah sebuah bentuk dari gabungan bidang yang di dalamnya tidak ada unsur penjiwaan, serta dalam shape ini biasanya hanya sekedar dilihat perwujudan bentuknya saja seperti ornamen, melingkar, dan lain sebagainya.

Sedang form sendiri hampir sama dengan shape akan tetapi form ini memiliki sebuah arti atau makna misalnya bentuk kubus, piramid, bentuk bola, dan mash banyak lagi yang lainya.

Dalam pengelompokan dari bentuk tersebut masih di bagi 2 macam yaitu

a. Geografis

Bentuk geografis ini merupakan bentuk yang di buat dengan perhitungan seperti bentuk kubistis dan silindris.
Contohnya seperti kubus dan balok serta tabung, bola, dan kerucut.

b. Nongeometris.

bentuk ini merupakan bentuk yang meniru bentuk alam atau objek alam seperti manusia, hewan, serta tumbuhan.

4. Unsur Garis Pada Seni Rupa


(cara.pro)

Penjelasan selanjutnya terkait unsur garis pada sebuah karya seni rupa. Jika di atas tadi menjelaskan tentang penggabungan titik menjadi sebuah seni sama halnya juga jika titik di gabungkan dengan searah akan membentuk sebuah pola garis.

Dari garis sendiri memiliki banyak jenis seperti lurus, panjang, pendek, vertikal, horizontal, dan masih banyak lagi yang lainya.

Dari setiap bentuk baris sendiri memiliki kesan tersendiri dengan penerapan seni rupa. Semisal :

  1. Garis lengkung mempunyai kesan lentur dan lembut.
  2. Garis halus memiliki lengkungan yang berirama melambangkan sebuah kelembutan kewanitaan.
  3. Bentuk garis lurus memberi kesan tegak dan keras.
  4. Garis miring mempunyai arti akan gerak, tidak stabil, dan kegoncangan.
  5. Bentuk garis patah-patah memiliki kesan kaku.
  6. Garis tegas memiliki makna terpatah-patah, kuat, tegas serta melambangkan sebuah kekuasaan.
  7. Garis tegas melambangkan sebuah kestabilan serta keagungan.
  8. Dan yang terakhir garis spiral yang bermakna lentur dan elastis.

Garis ini juga memiliki bentuk wujud seperti garis nyata dan garis semu.

Bentuk dari nyata semu merupakan garis yang dihasilkan dari sebuah goresan atau coretan lengkung. Sedangkan garis nya

5. Unsur Bidang


(carajuki.com)

Sedikit penjelasan terkait unsur bidang, bila mana tadi di atas menjelasakan sedikit terkait unsur bentuk. Bidang sendiri merupakan sebuah hasil dari pertemuanya dari ujung beberapa kali.

Bidang ini memiliki beberapa sisi panjang maupun lebar dengan bermacam-macam ukuran. Dalam hal seni rupa, unsur bidang bisa di amanti langsung di setiap hasil karya seni rupa.

Berdasarkan dari bentuknya bidang terdiri atas bidang geometris, bidang biomorfis (bidang tak beraturan, organis). Di dalam setiap bentuk bidang memiliki unsur lebar, panjang, dan tinggi serta beberapa bidang yang lain memiliki unsur isi dan volume.

6. Unsur Tekstur


(pixabay.com)

Tekstur merupakan sebuah sifat dari permukaan benda atau sebuah bidang yang dapat diraba serta dilihat. Sifat dari tekstur ini terksesan kusam, licin, kasar, halus, dan sebagainya.

Jika dibagi dari jenisnya tekstur memiliki 2 jenis yaitu nyata dan semu.

Tekstur nyata ialah dimana sifat dari permukaan dari benda tersebut menunjukan sebuah kesan yang nyata jika dilihat dan diraba.

Berbeda dengan tekstur semu, tekstur semu ini bisa diartikan sebagai tekstur yang tidak nyata, atau bisa dikatakan kesan dari permukaanya bisa berbeda ketika dilihat dan diraba.

Tekstur ini berguna untuk memberikan sebuah kesan atau karakter tertentu pada sebuah benda maupun bidang yang pada bagian permukaanya bisa menghasilkan sebuah nilai estetika.

7. Unsur Ruang


(dictio.id)

Ruang adalah suatu unsur seni rupa yang tersusun dari sebuah dimensi yang terdiri atas panjang, lebar, dan tinggi serta memiliki 2 sifat.

Dalam unsur ruang ini memiliki sifat tak nyata atau semu jika dalam seni rupa bisa dikatakan seperti bentuk dari seni rupa 2 dimensi yang hanya bisa di lihat dari beberapa arah saja atau juga seperti ruangan yang terkesan indah karena bentuk dari seni rupa.

Sedangkan ruang yang bersifat nyata dalam seni rupa merupakan seperti seni rupa 3 dimensi, contohnya ruangan kamar, ruang pameran patung, dan masih banyak lagi yang lainya.

8. Unsur Gelap Terang pada Seni Rupa


(ragamseni.com)

Gelap terang ialah sebuah intensitas cahaya yang memiliki tujuan agar seolah-olah memperdalam makna dari sebuah karya seni tersebut serta membuat objek dari karya seni rupa itu terkesan lebih nyata.

Jika intensitas cahaya tersebut tinggi maka karya seni tersebut akan menjadi terang, dan sebaliknya jika intensitas cahaya rendah maka hasil atau bentuk karya seni tersebut akan gelap.

Dalam Teknik gelap terang ini memiliki 2 teknik dasar yaitu chiasroscuro dan silhouette. Teknik dasar tersebut sering sekali menjadikan gambar atau hasil dari karya seni semakin mengagumkan dan enak untuk di pandang.

Teknik chiaroscuro merupakan sebuah teknik dimana peralihan cahaya secara bertahap atau bisa juga disebut gradasi warna. Sedangkan teknik silhouette adalah sebuah teknik bayangan tanpa memiliki gradasi warna dan juga terkadang penggunaan teknik ini menggunakan pencitraan intensitas cahaya yang rendah.

 

Fungsi Seni Rupa


(pxhere.com)

Sebuah karya seni tidaklah terlepas dari sebuah fungsi, yang dimana fungsi tersebut bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk kepentinganya. Berikut ini fungsi-fungsi dari seni rupa.

1. Fungsi Sebagai Pemenuh Kebutuhan Emosional

Seni merupakan salah satu hal yang ampuh yang berfungsi untuk sebagai salah satu media pemenuhan emosional manusia. Sebab Karena manusia memiliki beragam perasaan atau juga beragam sifat dari emosi seperti marah, senang, sedih, malu, malas, dan masih banyak lagi yang lainya.

Maka dalam hal itu ada beberapa kondisi dimana manusia sangat membutuhkan hiburan yang bersifat memperbaiki dan melengkapi kebutuhan emosionalnya sendiri. Banyak contoh dari hiburan dari seni tersebut seperti melihat video, pameran seni, teater, dan masih banyak lagi yang lain.

2. Fungsi Sebagai Sarana Komunikasi

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Dengan ini secara tidak langsung manusia juga harus menggunakan sebuah sistem komunikasi untuk mempererat hubungan dengan makhluk lain.

Alat Komunikasi yang digunakan untuk sebagai media penyampaian komunikasi sangatlah banyak, salah satunya adalah bahasa. Dalam penggunaan bahasa ini sangatlah beragam, karena dari keberagaman tersebut menjadikan manusia harus mencari bahasa universal.

Salah satu bahasa universal tersebut adalah sebuah seni. Dari sebuah seni ini sangat banyak tercipta alat komunikasi yang bisa dijadikan sebagai media penyampaian pesan kepada orang lain.

Karena seni ini sudah ada dari sejak zaman dahulu seperti halnya seni rupa yang dijadikan sebagai media penyampaian ketika manusia sedang berada di wilayah perburuanya pada zaman pra sejarah.

Oleh sebab itu penggunaan bahasa seni merupakan salah satu cara yang bagus untuk menghilangkan batas pada diri manusia.

 

3. Fungsi Seni Sebagai Sarana Peribadatan atau Keagamaan

Selain seni sebagai media komunikasi, ternyata seni juga bisa digunakan sebagai media untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Pada hakikatnya seni juga merupakan sebuah bagian dari agama itu sendiri.

Seni ini juga dimanfaatkan untuk media penyampai dakwah atau pesan yang diinginkan oleh agama kepada umatnya. Sebagai contohnya seni kaligrafi, seni ini merupakan seni yang diperpadukan dengan ayat suci dari kitab umat islam.

Bukan hanya sebagai media penyampai, seni juga merupakan salah satu aspek yang menunjang peribadatan umat beragama. Contohnya seperti masjid, pura, candi, dan tempat peribadatan umat beragama yang lain. Semua itu termasuk dalam golongan seni.

4. Fungsi Edukasi

Seni merupakan hal yang mempunyai nilai keindahan dan nilai guna yang tinggi. Akan tetapi penggunaan seni yang di manfaatkan dengan baik bisa juga menjadi sarana penyedia informasi atau pemberi informasi, baik tersirat maupun tersurat.

Banyak sekali contohnya seperti penggunaan wayang kulit untuk menyampaikan informasi, menggunakan sebuah boneka untuk sebuah drama yang menyajikan edukasi untuk menambah ilmu pengetahuan, dan masih banyak lagi yang lainya.

5. Seni Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Fisik

Dalam hal ini manusia memiliki hakikat dan fitrah untuk menyukai segala macam hal yang indah dan juga bisa di manfaatkan dalam kehidupanya. Maka dari itulah seni ada untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut.

Sebab dalam seni sendiri tidak hanya memandang segi estetikanya saja akan tetapi juga memandang segi praktis atau bisa juga disebut nilai guna.

Fungsi ini sendiri juga di terapkan di beberapa cabang seni rupa seperti seni rupa terapan yang tidak hanya menggunakan unsur estetikanya saja akan tetapi juga mementingkan nilai guna dari hasil karya seni tersebut.

Contohnya adalah seperti meja, kursi, almari, seni bangunan, kerajinan tangan, dan masih banyak lagi yang lainya. Oleh karena itu seni ini juga merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

 Sejarah dan Perkembangan Seni Kriya


Kerajinan topeng

Menurut informasi dari berbagai sumber, seni Kriya sudah ditemukan sejak jaman prasejarah. Hal ini dibuktikan dari adanya penemuan benda-benda dari zaman Neolithikum (zaman batu muda) yang bentuknya seperti yang ada pada seni Kriya.

Pada zaman prasejarah, benda-benda tersebut dibuat dari bahan tanah liat, batu, dan logam dengan beragam fungsi dan manfaat. Ada yang digunakan sebagai alat untuk berburu, wadah, dan juga untuk bertani.

Pada masa itu, seni Kriya dibuat secara sederhana dan lebih mengedepankan aspek fungsional atau untuk kebutuhan fisik. Namun, manusia zaman prasejarah sudah mulai mengerti tentang seni, hal ini terlihat dari penemuan tembikar yang sudah terdapat hiasan berupa simbol-simbol kehidupan spiritual yang mereka percaya.

1. Seni Kriya Tradisional Klasik

Pada masa kerajaan Hindu-Budha telah banyak menghasilkan karya seni kerajinan tangan. Teknik dan hasil karya seni yang dibuat pada masa itu berdasarkan pemikiran falsafah hidup agama Hindu, Budha, dan Islam.

Beberapa contoh Kriya pada masa klasik diantaranya;

·       Wayang kulit

·       Pandai perak dan emas

·       Ukiran-ukiran kayu

·       Keris dan senjata lainnya

·       Kerajinan topeng

·       Dan lain-lain

2. Seni Kriya Tradisional Rakyat

Karya seni Kriya tradisional disesuaikan dengan watak, adab, serta lingkungan pada masa itu. Adapun jenis dan teknik pembuatan Kriya ditentukan oleh bahan dan alat yang ada di sekitar tempat tinggal masyarakat.

3. Seni Kriya Indonesia Baru

Pada zaman kolonial, masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan yang mengedapankan nilai-nilai rasional dan kehidupan jasmaniah. Hal ini mengakibatkan kesadaran masarakat akan nilai-nilai tradisional seni Kriya menjadi luntur.

Beberapa orang menggabungkan Kriya seni tradisional dengan kriya baru dengan menggunakan bahan-bahan industri. Proses komersialisasi ini akhirnya membuat para seniman tidak bisa mewariskan keahlian mereka kepada generasi penerus.

Pada zaman modern seperti sekarang ini, seni Kriya digunakan sebagai benda terapan, dekorasi, hiasan, dan mainan.

 

 

 

 

 

 

 

Fungsi Seni Kriya

Pada masa sekarang, jenis karya seni ini banyak dipakai sebagai hiasan/ dekorasi, benda mainan, dan juga sebagai benda terapan.

1. Sebagai Hiasan/ Dekorasi


Tembikar hias

Produk-produk kerajinan tangan banyak dipakai sebagai benda pajangan, hiasan, atau dekorasi ruangan. Dalam hal ini, seni Kriya lebih mengutamakan fungsi estetika sehingga dapat memperindah suatu ruangan.

Beberapa contoh karya seni jenis ini yang dipakai sebagai hiasan/ dekorasi;

·       Patung

·       Hiasan dinding

·       Seni ukir

·       Benda cinderamata

·       Tembikar

·       Dan lain-lain

2. Sebagai Benda Mainan


Mainan Congklak

Selain sebagai hiasan/ dekorasi, jenis karya seni ini juga banyak dipakai sebagai alat permainan. Umumnya jenis kriya seperti ini bentuknya sederhana dengan bahan yang cukup mudah didapatkan dan dikerjakan, serta harganya terjangkau.

Beberapa contoh karya seni jenis ini yang dipakai sebagai alat permainan;

·       Boneka

·       Congklak

·       Kipas kertas

·       Dan lain-lain

3. Sebagai Benda Terapan


Kursi kayu ukir

Jenis Kriya yang dipakai sebagai benda terapan (siap pakai) adalah benda yang lebih mengutamakan fungsinya ketimbang estetikanya. Umumnya seni Kriya sebagai benda terapan ini dapat digunakan dengan nyaman tanpa menghilangkan unsur estetikanya.

Beberapa contoh karya seni jenis ini yang digunakan sebagai benda terapan;

·       Kursi kayu

·       Lemari hias

·       Tempat tidur kayu

·       Keramik

·       Dan lain-lain

 

 

 

 

 

 

 

Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Bahannya


Kerajinan tangan dari tanah liat

Jenis Kriya berdasarkan bahannya dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu; kayu, tekstil, keramik, logam, batu, dan kulit.

1. Kriya Kayu

Kriya kayu adalah jenis seni kerajinan tangan yang bahan dasarnya dari kayu dimana proses pembuatannya biasanya menggabungkan unsur estetika dan fungsional.

Contohnya;

·       Patung kayu

·       Tempat tidur kayu dengan ukiran

·       Meja rias dengan ukiran

·       Topeng kayu

·       Dan lain-lain

2. Kriya Tekstil

Kriya tekstil adalah seni Kriya yang menggunakan bahan dasar kain yang pembuatannya biasanya menggabungkan unsur keindahan dan fungsional. Kriya tekstil dapat dibagi dua macam, yaitu;

·       Karya kain batik

·       Karya kain tenun

3. Kriya Keramik

Kriya keramik adalah kerajinan tangan yang dibuat dari bahan dasar tanah liat dengan menggunakan teknik tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Pembuatan Kriya keramik ini biasanya menggunakan beberapa teknik, yaitu;

·       Teknik slab

·       Teknik putar

·       Teknik pilin

·       Teknik cetak tuang

4. Kriya Logam

Kriya logam adalah seni kerajinan tangan yang menggunakan bahan dasar logam dan teknik tertentu sehingga menghasilkan bentuk logam yang diinginkan. Teknik pembuatan kriya logam dilakukan dengan dua cara, yaitu;

·       Teknik Cetak lilin

·       Teknik bivalve

5. Kriya Batu

Kriya batu adalah jenis kerajinan tangan yang memakai bahan dasar batu dan membentuknya sedemikian rupa sehingga memiliki nilai estetika dan bernilai jual. Beberapa contoh Kriya batu diantaranya;

·       Cincin batu akik

·       Cincin batu permata

·       Patung dari batu

·       Dan lain-lain

6. Kriya Kulit

Kriya kulit adalah jenis kerajinan tangan yang menggunakan kulit sebagai bahan dasarnya. Dalam hal ini, kulit yang dipakai adalah kulit sapi, kerbau, buaya, ular, dan lain-lain.

Kulit tersebut harus melalui proses dan bahan tertentu untuk mengghasilkan bahan kulit yang siap diolah. Beberapa contoh seni Kriya kulit diantaranya;

·       Tas kulit

·       Gesper kulit

·       Dompet kulit

·       Jacket kulit

·       Wayang kulit

·       Dan lain-lain

Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya


Seni Kriya pahat/ ukir

Jenis Kriya berdasarkan cara pembuatannya dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu; pahat/ ukir, batik, tenun, anyam, dan bordir.

1. Kriya Pahat/ Ukir

Kriya pahat/ ukir adalah jenis kerajinan tangan yang dibuat dengan cara memahat atau mengukir suatu bahan (kayu, logam, batu) sehingga menghasilkan bentuk yang dinginkan. Beberapa contoh hasil Kriya pahat/ ukir diantaranya;

·       Topeng kayu

·       Ukiran furnitur

·       Dan lain-lain

2. Kriya Batik

Kriya batik adalah kerajinan tangan yang dibuat dengan memberikan pola atau gambar pada sebuah kain memakai bahan pewarna tertentu sehingga menghasilkan pola sesuai dengan yang diinginkan. Adapun teknik batik yang biasa dipakai adalah;

·       Teknik tulis

·       Teknik lukis

·       Teknik cap

3. Kriya Tenun

Kriya tenun adalah jenis kerajinan tangan yang dibuat dengan cara mengolah jalinan benang beragam warna sehingga menjadi suatu kain dengan pola tertentu. Ada dua jenis Kriya tenun, yaitu tenun songket dan tenun ikat dimana masing-masing daerah memiliki corak yang unik sesuai dengan tradisi masing-masing.

4. Kriya Anyaman

Kriya anyaman adalah jenis kerajinan tangan yang dibuat dengan cara mengolah bahan dasar sehingga membentu sebuah pola tertentu. Adapun bahan anyaman yang sering digunakan diantaranya;

·       Anyaman rotan

·       Anyaman bambu

·       Anyaman tali

·       Anyaman pandan

·       Dan lain-lain

5. Kriya Bordir

Kriya bordir adalah jenis kerajinan tangan yang dibuat dengan cara menempatkan hiasan dari benang dan dijahit pada kain untuk menambah keindahan kain tersebut.

 

DESAIN

Desain adalah proses kreatif untuk merancang sesuatu sehingga menciptakan suatu hal yang fungsional bagi penggunanya. Begitulah kira-kira pengertian desain dalam kalimat yang paling sederhana dan simpel.

Kata desain berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti rancang atau merancang. Proses desain diawali dengan penyelidikan dan pemahaman untuk mengubah yang tidak sempurna. Ada berbagai aspek dalam proses desain yang menjadikannya sempurna, seperti fungsi, tujuan, dan estetika.

Fungsi Desain

Desain sebagai seni terapan yang melibatkan susunan garis, bentuk, warna, ukuran, dan nilai sebuah benda memiliki prinsip-prinsip tertentu.

Ada beberapa fungsi desain yaitu sebagai alat bantu dalam proses menciptakan objek baru. Kemudian sebagai wadah untuk menunjukkan tampilan objek tertentu kepada masyarakat dengan gambaran atau keadaan sesungguhnya.

Selain itu, desain berfungsi sebagai sarana desainer menyampaikan ide atau karya ciptanya kepada khalayak. Terakhir, fungsi desain adalah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan manusia sehingga bisa lebih memahami bentuk gambar bidang, ruang, konfigurasi, komposisi, susunan, dan lainnya.

Prinsip-Prinsip Desain

Pada proses desain terdapat beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan oleh sang desainer. Adapun prinsip-prinsip desain adalah sebagai berikut:

1.      Keseimbangan

2.      Kesatuan

3.      Perbandingan

4.      Urutan

5.      Irama

6.      Skala

7.      Fokus

Metode Desain

Pengertian metode desain adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang desainer dalam menciptakan suatu objek. Adapun beberapa metode desain yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

1.      Explosing, yaitu metode desain dengan cara mencari inspirasi melalui pemikiran yang kritis untuk menghasilkan suatu desain yang belum pernah diciptakan.

2.      Redefining, yaitu metode desain dengan cara mengolah kembali suatu desain agar menjadi sesuatu yang berbeda dan lebih baik.

3.      Managing, yaitu metode desain dengan cara menciptakan desain secara berkelanjutan dan terus-menerus.

4.      Phototyping, yaitu metode desain dengan cara memperbaiki dan atau memodifikasi desain warisan nenek moyang.

5.      Trendspotting, yaitu metode desain dengan cara membuat suatu desain berdasarkan tren yang sedang berkembang.

 

 

 

 

 

Jenis-Jenis Desain

Secara garis besar, desain dapat dibedakan menjadi dua jenis. Mengacu pada pengertian desain di atas, berikut ini adalah jenis desain tersebut:

1. Desain Struktur

Desain struktur adalah suatu desain yang menggambarkan wujud suatu benda atau objek yang terdiri dari beberapa unsur desain. Beberapa unsur desain tersebut diantaranya;

·       Susunan dari garis

·       Bentuk

·       Ukuran

·       Warna

·       Tekstur

·       Value (nilai gelap terangnya)

2. Desain Hiasan

Desain hiasan adalah suatu desain yang dirancang khusus untuk memberikan hiasan terhadap desain struktur suatu objek. Adapun tujuan desain hiasan adalah untuk menambah keindahan dan mutu dari desain struktur objek tersebut.

 






 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEGIATAN PKL DI HNS STUDIO BALI